Sudah lama sejak tahun-tahun saya berseragam SMA membaca buku hebat karya John Ronald Reuel Tolkien atau lebih dikenal dengan atau Tolkien saja. Karyanya bukan sekedar buku tetapi juga dunia Tolkien yang bernama Middle-Earth. Sedangkan buku-bukunya yang terkenal adalah The Hobbit dan Trilogi The Lord of The Rings. Ada juga buku The Silmarillion yang merupakan prekuel Middle-Earth juga menarik untuk dibaca, ya, walau saya agak keteteran juga karena sampai saat ini belum selesai membacanya. Buku Pertama, The Fellowship of The Ring Bagi saya, buku Trilogi The Lord of The Rings adalah novel pertama yang saya baca. Di masa saya SMP, sudah ada novel Harry Potter yang merupakan novel laris. Sedangkan saya mengetahui The Lord of The Rings pertama kali pada ulasan di acara Cinema Cinema pada salah satu stasiun TV swasta. Saat itu, film pertama dari Trilogi berjudul The Fellowship of The Ring baru saja rilis. Seingat saya itu terjadi ketika saya masih SMP. Jadi, karena lebih sering membaca komik, saya kurang ngeh dengan film tersebut diadaptasi dari buku laris dan terkenal pada masanya. Buku Kedua, The Two Towers Karena Trilogi The Lord of The Rings adalah novel pertama yang saya baca, jadi ada kenangan yang masih tersimpan. Siapa yang merekomendasikan novel ini? Teman saya bernama Rian Rantaola, seorang yang gila baca, entah komik atau novel. Dialah yang meminjamkan buku The Fellowship of The Ring pada saya. Awal mula membaca novel. Tapi, saya kehilangan kontak dengan teman saya ini, padahal pada saat SMA dia ini yang jadi teman bahas komik atau novel The Lord of The Rings. Ya, kalau kau membaca blog ini, kawanku, kabar-kabarilah. Selain soal siapa yang pertama merekomendasi, saya selalu teringat musik yang menemani saya saat membaca novel The Lord of The Rings. Saat itu saya mendengarkan lagu-lagu Linkin Park pada album remix pertama mereka, Reanimation. Sehingga kalau saya mendengarkan lagu-lagu album Reanimation, teringat akan perjalanan Frodo Baggins dan kawan-kawan. Tapi saya tidak akan membahas mengenai kenangan lama. Banyak yang terjadi setelah itu. Novel Trilogi saya selesaikan dalam masa SMA saya, begitu juga semua film The Lord of The Rings karya Peter Jackson, baik yang versi bioskop maupun extended version. Begitu juga novel yang saya baca, bahkan berulang, menjadi bertambah. Terima kasih untuk momen itu. Tapi, saya belum pernah membaca Harry Potter malahan hahaha. Seperti di paragraf sebelumnya, saking senangnya dengan Trilogi The Lord of The Rings, baik buku dan film saya baca dan tonton sampai habis. Sayangnya, proporsi cukup timpang. Saya menonton film hingga berkali-kali, walau sadar bahwa cerita di film itu sungguh berbeda dengan apa yang di buku. Ada tokoh-tokoh yang ditiadakan dan ada tokoh-tokoh muncul dalam cerita yang tak semestinya. Begitu pula ceritanya yang sepertinya terburu-buru. Itu saya dapati ketika menonton film pertama The Lord of The Rings setelah saya membaca novelnya. Namun, pengaruh komik dan menariknya film karya Peter Jackson tersebut begitu mendistorsi, walau tak semuanya, kisah mengenai misi memusnahkan Cincin Penguasa. Dari 3 buku yang seharusnya, saya hanya punya 2. Karena buku pertama adalah pinjaman, yang seperti kebiasaan anak SMA kalo mau memiliki barang orang lain hasil pinjaman adalah pura-pura lupa. Buku kedua, The Two Towers, secepat mungkin saya beli sebelum film nya rilis, begitu pula buku ketiga, The Return of The King yang saya selesaikan sebelum film nya tayang perdana. Nasib dari dua buku tersebut adalah sebagai berikut. Buku The Two Towers sempat jadi sandera teman saya karena buku The Fellowship of The Ring belum kembali, yang akhirnya jadi milik saya karena diberikan di ujung cerita. Lalu buku tersebut berpindah ke sepupu saya, begitu pula buku ketiga yang nasibnya berakhir di perpustakaan sekolah karena disita! Buku pertama pemberian teman saya juga nasibnya tak diketahui karena saya pinjamkan juga. Akhirnya buku novel pertama yang saya baca bukan menjadi milik saya atau pemilik aslinya. Entah ini karma atau nasib? Akibatnya rasanya agak fatal ya. Karena saya terus menikmati aksi Viggo Mortensen dan Orlando Bloom di film Trilogi The Lord of The Rings yang membuat detil cerita sesungguhnya agak pudar. Seperti peristiwa di Burrow-Downs yang tak tampil di film, apakah Samwise Gamgee memang diusir oleh Frodo ketika di Cirith Ungol, dan banyak kisah lain yang pudar karena memang tidak diangkat di dalam film tersebut. Hanya kisah-kisah berpengaruh yang saya ingat dan berbeda dengan film seperti Pedang Patah yang sudah diperbaiki sejak awal, bukan pada saat menjelang perang. Atau pasukan hantu yang menerjang justru tidak hadir di Pelennor dalam bacaan. Setelah waktu berlalu, di mana saya kuliah dan bekerja, bahkan merantau, Trilogi The Lord of The Rings tak terlupakan. Ada niat untuk menonton berulang kali tapi tidak untuk membacanya sekali lagi. Seperti yang saya tulis di atas saya membaca lebih banyak buku, berbagai macam, tapi tidak lagi membaca The Lord of The Rings. Ingin membeli bukunya, tapi dananya malah untuk membeli buku lain. Sampai pada suatu kali, seorang wanita, yang saat ini menjadi isteri saya, memberikan hadiah ulang tahun 1 set buku The Lord of The Rings plus The Hobbit. Saya tidak akan mengulas mengenai ke 4 buku. Namun, kover buku tersebut adalah poster film dari The Hobbit maupun Trilogi The Lord of The Rings, so bisa dibilang ini buku cetakan baru kalau tidak salah cetakan ketujuh tahun 2012. 1 Set buku Tolkien ini sudah ada sekitar 8 tahun di lemari buku saya dan yang dibaca hanya The Hobbit, satu-satunya buku yang belum saya baca tapi film awalnya nya sudah saya tonton film dibuat Trilogi dengan banyak tokoh tambahan. Buku Ketiga, The Return of The King Sejak membaca The Hobbit, saya tidak lagi membaca The Lord of The Rings. Jikapun ada, saya hanya memilah-milah bagian mana yang menarik untuk dibaca, seperti Khazad-Dum atau Perang Pellenor. Saya juga menonton filmnya tidak sering. Tapi, saya tentu tidak meninggalkan petualangan Middle-Earth. Sebelum saya membaca lagi trilogi The Lord of The Rings, saya telah menambahkan 2 buku Middle-Earth seperti The Silmarillion dan Children of Hurin. Saya juga di awal tahun ini 2021 membeli Beren dan Luthien yang semoga bisa saya baca dan buat blog. Okay, setelah menulis bagian panjang yang adalah uneg-uneg masa lalu. Kali ini saya akan berbagi membaca buku Trilogi The Lord of The Rings yang berbeda. Ini memiliki sedikit kemiripan dengan apa yang saya tulis mengenai Narnia pada tulisan sebelumnya. Perbedaannya, jika pada Narnia yang memiliki 7 buku, lalu ada urutan baca yang kita bisa pilih. Entah urutan menurut waktu publisitasnya atau menurut urutan secara kronologikal ala Narnia. Dan itu menentukan jalan awal cerita mengenai Narnia. Sayangnya, saya baru menyelesaikan buku pertama dan sedang menjelang akhir buku kedua. Trilogi The Lord of The Rings sedikit berbeda. Ketika saya membaca pertama kali, buku The Fellowship of The Ring memiliki alur maju yang dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama disebut buku pertama, dan bagian kedua disebut buku kedua. Bagian pertama, menurut saya dibagi tiga bagian. Pertama adalah sekuel dari The Hobbit menceritakan kisah Bilbo Baggins sampai ia menghilang dan mewariskan kekayaannya, termasuk cincinnya pada Frodo. Bagian kedua adalah petualangan Frodo dan kawan Hobbit nya menuju Bree melalui jalan berputar. Lalu, bagian ketiga perjalanan rombongan Frodo bersama Strider menuju Rivendell. Bagian kedua dari buku The Fellowship of The Rings juga demikian. Alur maju. Dari titik mula di Rivendell, yaitu peristiwa siapa saja rombongan Penjaga Cincin yang akan melakukan perjalanan untuk misi menghancurkan Cincin Utama One Ring. Lalu bagian kedua yaitu perjalanan dari Rivendell sampai kejatuhan Gandalf, dan bagian ketiga di mana rombongan diambil alih oleh Aragorn di buku satu disebut Strider, di buku dua diungkap nama asli sekaligus mulai menggantikan nama Strider hingga rombongan terpecah dan diserang oleh gerombolan Orc. Tapi, para pembaca pemula The Lord of The Rings yang, sama seperti saya, dipengaruhi oleh sinema karya Peter Jackson atau mungkin permainan, yang saya tidak pernah main game TLOTR, akan cukup kaget ketika memasuki buku kedua, The Two Towers, dan 2/3 buku ketiga, The Return of The King. Mengapa? Karena para pengembara terpecah menjadi dua kelompok di bagian akhir buku pertama. Karena perpecahan maaf spoiler maka pada buku kedua dan sebagian besar buku ketiga ditulis berdasarkan perjalanan dua kelompok tersebut. Nah, sedikit berbagi. Pada saat saya membaca pertama, saya agak terkejut ketika selesai membaca buku ketiga bagian pertama buku kedua. Itu terjadi karena alur kedua kelompok sangat berbeda. Kelompok pertama begitu cepat dan dinamis, sedangkan kelompok kedua begitu lambat dan cukup gelap. Nah, karena itulah saya menulis blog ini. Berbagi urutan baca yang enak untuk diikuti. Saya tidak menelitinya sendiri, tetapi ada bantuan dari aplikasi Quora ketika mencarinya. Mengapa saya mencarinya? Karena saya ingin membaca tapi terbentur dengan sikap ogah-ogahan ketika bertemu alur lambat dan statis, sehingga membacanya kurang menggebu-gebu. Dan saya berbagi setelah saya mengikuti urutan saat membacanya lagi baru-baru ini. Tentu saja saya harus berterima kasih pada akun Quora tersebut. Urutannya sebagai berikut 1. Buku The Fellowship of The Ring, seluruhnya alur maju, dan dapat dibaca secara berurutan. 2. Buku The The Two Towers di sini akan disebut buku 3 dan buku 4 dan The Return of The King buku 5 dan buku 6. Dan, saya minta maaf terlebih dahulu jika mungkin ada spoiler yang dibagikan. Juga, karena bagian ini agak panjang jadi ada di paragraf yang beda. Urutan Kronologis buku The Two Towers dan The Return of The King menurut penyelidikan oleh sebuah akun yang saya lupa namanya di aplikasi Quora. 1. Kematian Boromir Buku 3 / Ch. 1 2. Pasukan Urukhai B. 3 / Ch. 3 3. Smeagol Dijinakkan B. 4 / Ch. 1 4. Penunggang Rohan B. 3 / Ch. 2 5. Treebeard B. 3 / Ch. 4 6. Melintasi Rawa-rawa B. 4 / Ch. 2 7. Penunggang Putih B. 3 / Ch. 5 8. Raja Balairung Emas B. 3 / Ch. 6 9. Helmโs Deep B. 3 / Ch. 7 10. Gerbang Hitam Tertutup B. 4 / Ch. 3 11. Jalan ke Isengard B. 3/ Ch. 8 12. Banjir Besar B. 3 / Ch. 9 13. Suara Saruman B. 3 / Ch. 10 14. Palantir B. 3 / Ch. 11 15. Bumbu Masak & Kelinci Rebus B. 4 / Ch. 4 16. Keberangkatan Rombongan Kelabu B. 5 / Ch. 2 17. Minas Tirith B. 5 / Ch. 1 18. Jendela Yang Mengahadap Barat B. 4 / Ch. 5 19. Kolam Terlarang B. 4 / Ch. 6 20. Perjalanan ke Persimpangan B. 4 / Ch. 7 21. Apel Siaga di Rohan B. 5 / Ch. 3 22. Tangga Cirith Ungol B. 4 / Ch. 8 23. Sarang Shelob B. 4 / Ch. 9 24. Pilihan Master Samwise B. 4 / Ch. 10 25. Penyerbuan Gondor atau Perjalanan Kaum Rohirrim B. 5 / Ch. 4 atau Ch. 5. Kedua bagian ini secara kronologis hampir berbarengan. Jadi terserah, mana dahulu yang mau dibaca. Kalo saya memilih Perjalanan Kaum Rohirrim karena sebelumnya bagian Apel Siaga di Rohan. 26. Menara Cirith Ungol B. 6 / Ch. 1 27. Pertempuran di Padang Pelennor B. 5 / Ch. 6 28. Api Denethor B. 5 / Ch. 7 29. Rumah Penyembuhan B. 5 / Ch. 8 30. Perbincangan Terakhir B. 5 / Ch. 9 31. Negeri Bayang-Bayang B. 6 / Ch. 2 32. Gerbang Hitam Terbuka B. 5 / Ch. 10 33. Gunung Maut B. 6 / Ch. 3 34. Mulai dari Buku 6 Chapter 4, Alur kisah kembali maju hingga chapter terakhir. Penggemar buku Trilogi The Lord of The Rings cukup banyak, saya tidak tahu di Indonesia seberapa banyak. Tapi, jika dilihat dari edisi cetakan di buku yang saya miliki sudah sampai pada cetakan ke 7 pada tahun 2012. Dan, urutan kronologis itu saya bagikan, mungkin berguna bagi mereka yang baru dan menjadi pembaca seperti saya. Namun ada juga yang menikmati dengan cara yang beda. Setidaknya saya hanya berusaha berbagi hal yang bisa berguna ketika membaca trilogi buku ini. Okay. Terima kasih. Salam dari salah satu penggemar Middle-Earth.
TrilogiLord of The Rings dan The Hobbit terdiri dari 4 buku : 1. The Hobbit 2. The Lord of The Rings : Sembilan Pembawa Cincin (The Fellowship of The Ring) 3. The Lord of The Rings : Dua Menara (The Two Towers) 4. The Lord of The Rings : Kembalinya Sang Raja (Return of The King) Pengarang: J.R.R. Tolkien .Lord of the Rings series muncul lebih dari satu dekade lalu sebagai film seri yang layak ditonton, bahkan hingga sekarang. Kehadirannya bahkan mampu menyaingi ketenaran Harry Potter yang punya fanbase besar. Kalau kamu lahir jauh setelah Lord of the Rings series muncul di Indonesia, sebaiknya kalian menonton dulu. Aku nggak akan membahas film keren itu di sini karena itu adalah film yang wajib ditonton oleh para penikmat film, kalau kamu ingin menyematkan nama itu ke diri kalian. Kalau enggak, suit yang berlatar belakang abad pertengahan ini sangat kental dengan cerita tentang bangsa elf, para penyihir, dan para kesatria ahli pedang. Kamu juga akan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dengan para kurcaci dan makhluk-makhluk setiap cerita selalu ada sosok antagonis. Dalam lord of the rings movies, sosok itu bernama Sauron. Di ceritanya, Sauron memiliki sebuah cincin yang mengendalikan seluruh pemakai cincin yang terhubung dengan cincin itu. Bingung? Makanya tonton dulu!Di akhir cerita, si antagonis dikalahkan oleh umat manusia, bangsa elf, dan bangsa lainnya yang bersatu. Namun, apa yang terjadi pada Nazgul, anak buah Sauron yang paling berbahaya, setelah Cincin Utama milik Sauron dihancurkan yang juga mengakibatkan kehancuran pemiliknya? Itu yang akan kita bahas cerita yang ditulis oleh Tolkien, pengarang novel dengan judul yang sama, Sauron adalah penjahat utama dalam novel seri ini. Ia mengamati seluruh kerusakan yang ditimbulkan oleh kehendak gelapnya dari puncak menara di begitu, ia tak lebih dari sekadar sosok berwujud mata besar setelah dikutuk oleh Lady Galadriel dalam film seri "The Hobbit" nah, kamu juga harus nonton ini atas bentuknya yang hampir tak berwujud itu, ia memiliki penganut dan pelayan yang menjalankan semua misi jahatnya, dan sosok yang memimpin mereka adalah Nazgul yang secara harfiah berarti hantu pembawa salah satu mereka yang sangat banyak itu berawal dari niatan Sauron yang ingin menjerat semua penguasa bangsa Elf, kurcaci, dan manusia dengan memberi mereka Cincin Kekuatan. Yang paling mudah terpengaruh oleh kekuatan cincin itu adalah sembilan raja dari bangsa manusia yang mengubah mereka menjadi pasukan hantu mengerikan paling banyak muncul dalam The Lord of the Rings The Fellowship of the Ring. Di seri pertama itu, ia muncul ketika Frodo baru saja mendapatkan tugas dari Gandalf untuk membawa Cincin Utama ke tempat yang aman. Frodo dan beberapa temannya terus menjadi buruan Nazgul yang bertugas untuk merebut kembali cincin itu agar Tuan mereka bisa kembali ke wujud keberadaan mereka bisa berakhir setelah mereka dihanyutkan oleh Arwen dengan kekuatannya memanggil roh air di sungai Fords of Bruinen di dekat Rivendell. Namun, mereka semua berhasil selamat dan ikut andil dalam peperangan besar antara bangsa Orc dan peperangan yang terjadi di Lord of the Rings series terakhir, salah satu Nazgul yang awalnya adalah Raja Penyihir dari Angmar telah dikalahkan oleh Eowyn dan Merry. Namun, hilangnya kedelapan Nazgul lainnya masih menjadi misteri. Setelah hancurnya Cincin Utama, ke mana pasukan Sauron lainnya? Untuk memahami takdir dari pada Nazgul itu, sangat penting mengukur seberapa jauh keterhubungan mereka dengan Sauron. Penguasa Gelap itu menggunakan "Cincin Utama untuk menguasai mereka semua" untuk mengubah kesembilan raja dari bangsa manusia yang menerima Cincin hal tersebut membuat mereka sukses menjadi sosok imortal, para Nazgul secara alami terhubung pada Tuannya. Oleh karena itu, ketika Sauron berada pada titik terlemahnya, para Nazgul tidak menampakkan hidungnya. Namun, ketika Sauron mulai mengumpulkan kekuatan sekali lagi, mereka juga kembali menampakkan begitu, bisa diartikan bahwa ketika Cincin Utama telah dihancurkan oleh Frodo dan Sam di Gunung Mordor, para Nazgul tidak lagi ada wujudnya di dunia. Pasalnya, tidak ada lagi kekuatan yang mengikat jiwa hantu mereka di dunia manusia. Itu artinya sihir yang mengikat mereka juga ikut hancur bersama leburnya cincin emas itu di dalam sendiri sebenarnya tidak mati dengan hancurnya cincin itu. Seperti diceritakan sebelumnya, ia sebenarnya sudah hancur oleh kekuatan Lady Galadriel. Tolkien juga menggambarkan bahwa kekuatan tokoh antagonis ini sendiri sudah hampir binasa hingga hampir tak ada kesempatan bagi dirinya untuk kembali hidup lagi. Namun, selalu ada kesempatan kecil untuknya hidup dari menyatunya Cincin Utama itu dengan itu, keberadaan Nazgul sangat bergantung pada Tuannya. Meleburnya Cincin Utama tidak hanya menghancurkan perhiasan kecil itu tetapi juga segalanya yang dibuat dengan memanfaatkan kekuatannya sehingga menghapuskan keberadaan para hantu itu dari muka para hantu pembawa cincin itu selamat dari kekalahan Sauron yang pertama di tangan Isildur, cincin itu masih ada. Hal itulah yang menjelaskan kenapa Nazgul bisa kembali di sisi Tuannya di seri dari Nazgul diceritakan lebih jelas di versi bukunya daripada di versi filmnya. Setelah cincin itu jatuh ke dalam magma, kamu hanya akan melihat beberapa binatang buas tunggangan Nazgul dihujani reruntuhan Mordor yang mulai hancur. Namun, kamu nggak bisa tahu apakah mereka akhirnya tetap hidup atau ikut mati bersama novelnya, Nazgul memang dijatuhi reruntuhan Mordor yang longsor melalui deskripsinya yang mengatakan bahwa para hantu pembawa cincin itu "terjebak di reruntuhan berapi." Buku itu juga menuliskan bahwa mereka "reyot, rapuh, dan lenyap" yang menjelaskan dengan jelas bagaimana akhir dari pasukan Sauron itu di Lord of the Rings 2020, 6 September. Lord of the Rings What Happened to the Nazgul After Sauron's Defeat. Diakses pada 27 Januari 2021 dari
Testimonial Kisah hantu dan orang-orang yang kesurupan bukan lagi barang baru bagi Ibu Rahmat (34), penjual rokok di tepi taman Langsat, yang sudah 25 tahun membuka kios rokok tersebut. Suatu ketika, tamu yang sedang kongkow di warungnya pernah pamit pada jam 1 pagi karena mengaku melihat genderuwo. Setiap kali berjaga malam, Syamsuri (21), Satpam
Sepertidiketahui, danau Baikal adalah danau terdalam di dunia dan dianggap sebagai salah satu danau paling misterius di dunia. Para turis sering melihat objek dan cahaya aneh melayang diatas danau ini. Menurut dokumen angkatan laut Rusia, suatu hari pada tahun 1982, angkatan laut Rusia sedang melakukan latihan penyelaman rutin di Baikal.Hebrought them together in the LORD'S Temple and made an agreement with them. There in the Temple of the LORD he forced them to make a promise. Then he showed the kingโs son to them. AYT: Pada tahun ketujuh, Yoyada mengutus orang dan memanggil para panglima pasukan seratus dari orang Kari dan para bentara. Mereka dibawa masuk menemui dia di EcengGondok, Tumbuhan Pengganggu yang Bermanfaat. Yuhana Kinanah 22.07 0. Banyak orang yang mengatakan bahwa eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) di perairan tawa karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Namun, di balik itu, eceng gondok ternyata juga memliki beberapa manfaat, di antaranya merupakan sumber . 176 361 226 350 431 36 96 426